Kesayangan Emak-Emak, Tupperware Tidak Jadi Bangkrut

Asus Perkenalkan Vivobook S14 OLED dengan AMD Ryzen AI 300 Series di Jakarta, Kamis (12/9/2024). (Liputan6.com/ Yuslianson)
solusiri | 67 views

Nov 2, 2024

(Foto: © tupperware.co.id)
(Foto: © tupperware.co.id)

Liputan6.com, Jakarta – Pembuat wadah penyimpanan makanan asal Amerika Serikat, sempat berada di ambang kebangkrutan dan menutup bisnisnya.

Perusahaan yang berbasis di Orlando, Florida itu mengajukan perlindungan kebangkrutan bab 11 setelah berjuang merevitalisasi bisnis inti dan gagal mendapatkan tawaran pengambilalihan yang dapat dipertahankan. Namun, upaya Tupperware untuk menyelamatkan bisnis tampaknya membuahkan hasil.

Mengutip US News, Sabtu (2/11/2024) seorang hakim kepailitan AS telah menyetujui usulan Tupperware Brands untuk menjual asetnya kepada para pemberi pinjamannya, yang membebaskan perusahaan tersebut dari kebangkrutan dengan sebagian besar operasinya tetap utuh.

Hakim Kepailitan AS Brendan Shannon menyetujui penjualan tersebut di sidang pengadilan di Wilmington, Delaware, dengan mengatakan bahwa keputusan itu adalah pilihan terbaik yang tersedia bagi Tupperware.

Seperti diketahui, Tupperware dalam beberapa bulan terakhir telah berupaya mencari pembeli selama berbulan-bulan sebelum pengajuan kepailitannya, tetapi tidak ada yang bersedia melunasi utang perusahaan sebesar USD 818 juta, menurut keterangan pengacara Tupperware Spencer Winters dalam sidang tersebut.

Kelompok pemberi pinjaman yang mengakuisisi Tupperware termasuk Stonehill Capital Management Partners dan Alden Global Capital, dua perusahaan investasi yang mengakuisisi utang Tupperware dengan potongan harga yang besar selama musim panas, menurut pengajuan pengadilan Tupperware.

Para pemberi pinjaman menyediakan USD 23,5 juta dalam bentuk tunai dan lebih dari USD 63 juta dalam bentuk keringanan utang.

Penjualan  mencakup nama merek Tupperware dan aset-asetnya di pasar-pasar inti termasuk Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Brasil, China, Korea, India, dan Malaysia.

Tupperware kini berencana untuk menghentikan operasinya di pasar-pasar tertentu lainnya dan beralih ke model bisnis yang mengutamakan digital, berteknologi tinggi, dan tidak terlalu bergantung pada aset setelah keluar dari kebangkrutan, ungkap CEO Tupperware Laurie Ann Goldman dalam sebuah pernyataan pekan lalu.

Namun, pemberi pinjaman Tupperware menentang rencana penjualan perusahaan tersebut, dan lebih memilih untuk mengklaim aset-aset tersebut untuk mereka sendiri. Para pemberi pinjaman memutus akses perusahaan terhadap uang tunai di awal kebangkrutan, sebelum kedua belah pihak menyetujui kesepakatan.

Post Views : 67 views

Posted in

Berita Lainnya

Baca Juga

Pemprov Riau: Distribusi Minyak Kita Akan Diperketat, Libatkan BUMD

PEKANBARU – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau menyoroti maraknya…

Presiden Prabowo Lantik H. Bistamam-Jhony Charles Menjadi Bupati & Wakil Bupati Rohil

Infoterkininew.com-Presiden Republik Indonesia (RI) Prabowo Subianto secara…

Jembatan Sungai Rokan Penghubung Riau-Sumut Rusak Imbas Curah Hujan Tinggi

Pekanbaru – Sebuah jembatan penting yang menghubungkan Provinsi…

Samsung Rilis Neo QLED 8K: TV Canggih dengan Dukungan AI, Harga Mulai Rp 54,9 Juta

Liputan6.com, Jakarta – Samsung Electronics kini memboyong teknologi…

300 Warga Rohil Ikuti Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis

Pekanbaru – Pemerintah pusat sudah mulai mensosialisasikan Makan…

ik5

Pos Populer

Pengunjung

Pengunjung Hari Ini: 134

Kunjungan Hari Ini:  477

Total Pengunjung: 12213

Total Kunjungan: 16727

Pengunjung Online: 7